Oleh Reno  Rahardja

bocah-bocah lembah itu masih ada
di antara julang bukit-bukit sampah hingga lorong gelap paling bawah
mereka ada dan terus melata
tak pernah berkata
tak ingin bicara
sepanjang arus dan kanal
mimpi hanyalah selembar catatan pengisi perjalanan lusuh dan kumal
doa-doa dipintal tak jua lekas mengental
meski keringat dan lepuh lebih dulu menjadi butiran kristal
mengapa bocah-bocah lembah itu masih ada?
mengapa bocah-bocah lembah itu masih berdiri di sana?
bocah-bocah yang terlahir dari sejak negerinya dijajah
sampai merahputih kini berkibar di tiap halaman gedung-gedung paling megah
mereka masih ada
mereka masih berdiri
layaknya anak tiri
barangkali mereka memang bocah-bocah tiri
yang tak perlu mengerti tentang hakekat merdeka dalam naungan negeri kandung sendiri
tapi mereka adalah bocah-bocah tiri yang sesungguhnya rindu untuk dikaribi
18 Desember 2010
Refleksi Pada sebuah halte sepi bersama suara-suara perkusi pipa pralon anak-anak jalanan
Ciputat- Jati Uwung

0 comments Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
Sanggar Penggalih © 2013. All Rights Reserved. Powered by Han Artwork
Top