Oleh Hann Rahardja


Bunda

senja adalah getah daun sirih yang kau kunyah

menorehkan merah di riput bibir menyungging layu

gigil pagi temani keriut lelah perjalanan sunyi,

ketika lembar-lembar almanak gantungkan senyum si matahari

saat kau lepas dari buaian segar kuncup-kuncup fajar

berapa lama kau cumbu beku waktu untuk sebuah kata tunggu,

hingga lipatan dahi tak mampu lagi sembunyikan kerut rindu?

Bunda

di kaki senja senyummu membaladakan kabut renta

yang menyelinap diantara larik gusi tanpa gigi

: matahari lindap, menahan bulir nyeri

di pucuk gelap tak kalah sepi


Jati Uwung, Okt 2010

2 comments Blogger 2 Facebook

  1. Reno,
    Puisi ini sangat terkesan di hati. Mohon izin republikasi di blog saya ok?
    Sanusi Din

    ReplyDelete
  2. Dengan senang Hati Abang Sanusi dan terimakasih atas apresiasinya. salam hormatku

    ReplyDelete

 
Sanggar Penggalih © 2013. All Rights Reserved. Powered by Han Artwork
Top