Oleh: Reno Hanjarwady
Pada selembar cermin buram
bayang-bayang terpelanting
meluncur ke lembah yang entah.
Disana.(dalam lelap cahaya)
huruf-huruf terpahat lamat.
satu-satu kubaca. satu-satu ku eja
terbata-bata.
Ah! Tapi kata telah niskala
bak kepompong ditinggalkan tuan-nya.
ribuan masa sebelumnya.
Pada selembar cermin buram
bayang-bayang melintas
melenting ke lembah antah berantah
meluncur jauh menuju muara pekat berkarat.
Tuhanku, hamba sekarat!
Pada selembar cermin buram
bayang-bayang terpelanting
meluncur ke lembah yang entah.
Disana.(dalam lelap cahaya)
huruf-huruf terpahat lamat.
satu-satu kubaca. satu-satu ku eja
terbata-bata.
Ah! Tapi kata telah niskala
bak kepompong ditinggalkan tuan-nya.
ribuan masa sebelumnya.
Pada selembar cermin buram
bayang-bayang melintas
melenting ke lembah antah berantah
meluncur jauh menuju muara pekat berkarat.
Tuhanku, hamba sekarat!
0 comments Blogger 0 Facebook
Post a Comment