: Gadis yang menangis di bibir pagi
Oleh Reno Rahardja


Duhai, Gadis
untuk siapakah gerangan embun itu kautumpahkan?
pagimu basah oleh sembab kesia-siaan.

kepada lembar demi lembar almanak
kau berkabar tentang rindu yang tak pernah usai kautanak
lalu sepi kaubiarkan menjelma tajam mata belati
 mengiris detak nadi.

Duhai, Gadis
sampai kapankah embun itu hendak kautumpahkan?
Pagimu basah oleh sembab kesia-siaan

tidakkah kau t’lah cukup memahami
bahwa matahari terlahir hanya milik rotasi?
Maka jadilah kau rahim fajar
yang padanyalah selalu dititipkan keikhlasan pendar.

Jatiuwung, 26 Juni 2011.

0 comments Blogger 0 Facebook

Post a Comment

 
Sanggar Penggalih © 2013. All Rights Reserved. Powered by Han Artwork
Top